Aku + ITB ≠ Ayah
Wahai kau
Satu-satunya pria terbaik dalam hidupku
Aku selalu merasa terlindungi oleh hadirmu
Kaulah awan lembut yang menawarkan kebahagiaan
Kau bintang cerah yang selalu datang, walaupun badai melanda..
Aku..
Gadis kecilmu yang kini ingin menggapai impiannya
Impian yang kelak hanya untuk membahagiakanmu
Bukan karena hal lain, Tidak karena hal lain..
Tidak cukupkah kau melempar Al-Azhar jauh-jauh dariku?
Terlalu jauh..
Ayah, Aku pernah mendengar pepatah "Tututlah ilmu walau sampai ke negeri
Cina"
Aku selalu berharap kau mengerti
Aku hanya ingin di ITB ayah, Bandung...
Masih terlalu jauhkah itu buatmu?
Kau katakan,
jika aku kuliah di ITB dan jatuh sakit kau akan kerepotan, pekerjaanmu akan
terhambat..
Aku mencoba tidak melakukan itu ayah..
Aku sakit, tapi? Kau tidak tahukan?
Aku mencoba mengurus diri sendiri tanpa membuat pekerjaanmu terhambat
Aku sebisa mungkin tidak membuatmu tahu bahwa aku sedang sakit
Masih kurangkah ayah?
Aku tak ingin menjadi benalumu ayah..
Aku tak ingin menjadi kawat berduri di atas pagar
Aku ingin menjadi masa depanmu yang bahagia
Bagaimana mungkin aku bisa menjadi masa depan sedangkan kau menganggapku
benalu?
Benalukah aku ,ayah?
Wahai ayah terbaik sejagat raya..
Aku selalu menyayangimu lebih dari siapapun
Sakit hati saat membuatmu kecewa,
Menangis dalam diam saat kau sakit
Melakukan yang terbaik agar kau memperoleh mahkota terbaik di surga-Nya
Aku menjalani ±5 tahun terburuk dalam hidupku, karena kau
tak menemani setiap pagiku..
Aku selalu merindukan bau teh yang ibu buatkan untukmu
Suara khasmu..
Semuanya..
Takkah kau sadari bahwa berada jauh darimu sama saja jika aku berhenti bernafas?
Sesak ayah, saat melihat kau pergi..
Di ambang pintu asramaku...
Selalu kulihat kepulanganmu setelah mengantarku..
Menunggu hingga punggung penuh kehangatan itu hilang di belokan..
Biarkan aku terbang ayah..
Biarkan aku terbang seperti yang lainnya...
Merancang masa depan mereka sendiri.
Tanpa perlu takut apa orang yang mereka sayangi akan melarang..
Aku mencintaimu ayah.. Sungguh
Aku yang sebelumnya ingin masuk IPS kau larang
Aku ikuti Aku memilih IPA
Aku yang sebelumnya ingin masuk HI kau larang
Aku pilih alternatif lain
Aku yang sebelumnya memimpikan Al-Azhar bahkan sejak aku tak tahu Al-Azhar
dimana, kau larang..
Aku ikuti Ayah...
Kau larang aku pergi
Aku ikuti ayah..
Bukan nyawa yang ku minta
Bukan waktumu yang berharga yang aku harap
Bahkan tak usah beri aku rasa percaya Ayah..
Aku hanya butuh kata iya dengan senyuman mereka pada bibirmu..
Kemana Ayahku yang selalu berkata
“terserahji kita nak dimana, kita yang mau sekolah”?
Aku merindukannya..
Tak kusangkal rasa gelisahmu saat aku jauh
Tak apa kau melarangku dalam segala hal..
Tapi, jangan hancurkan mimpiku yang satu ini ayah..
Kumohon,
Aku hanya hidup sekali
Aku hanya bermimpi sekali
Aku akan membahagiakanmu berkali-kali
Ini bukan mimpi pertamaku
Haruskah mimpi kali ini berakhir sama dengan mimpiku yang lainnya?
Tinggimoncong yang katamu disana dingin sehingga kau melarangku
Al-Azhar yang bahkan membahasnya saja kau tak pernah
ITB yang kini katakan terlalu jauh..
Ayah..
Sadarkah kau? semumur hidupku kau bahkan tak pernah bertanya apa cita-citaku
Aku membahasnya sendiri
Aku akan memberitahumu, bukan karena kau bertanya
Tapi, karena kau bahkan terlalu sangat penting bagiku
Hingga setiap detail dari kehidupanku kuharap kau ketahui
Tak apa jika kau tetap menutup telingamu rapat-rapat,lagi
Tak apa Ayah..
Sekali lagi, kan kukuti maumu
Takkan kubiarkan ego ku menguasaiku
Unhas.. Baiklah :)
Ini juga bukan pertama kalinya kau bakar mimpiku.bukan?
Aku menjadi takut bermimpi ayah
Aku takut kecewa lagi
Sakit lagi,
Aku kini sepenuhnya bonekamu
yang bahkan jika kau cabikpun ia takkan marah
Darahmu mengalir dalam tubuh lemah ini
Tubuh lemah yang mencoba bisa kau pahami
Tubuh lemah yang kini semakin pasrah
Pasrah, apapun yang kau lakukan padanya
Kemanapun kau menyuruhku akan kujalani ayah
Bagaimanapun akhirnya akan kuhadapi ayah
Demimu,
Aku tahu aku punya mimpi
Tapi, ketika kau memilikiku kutau kaupun juga punya mimpi
ITB akan tetap kupijaki ayah..
Tidak sekarang,Tidak esok,TidakTahun Depan,Tidak 8 tahun kedepan,
Tidak sampai kau menganggukan kepalamu..
Dan berkata
"Terbanglah nak, raih mimpimu. Restu dan do'a ayah takkan lepas dari setiap inci langkahmu"
Kau selalu memberi yang terbaik
Dan kali ini, mungkin inilah yang terbaik
Untukmu, untukku..
Kau panutanku,kau pahlawanku,kau penyelamatku,kau ayahku..
Salam sayang dan penuh terima kasih
Putrimu,
dalam tangis yang selalu ia pendam sendiri,